Pages

a life less ordinary review


Sebuah memoar oleh Baby Halder

Dari Gelap Kepada Terang

Novel dengan tema budaya India ini diangkat berdasarkan kisah nyata sang penulis. Beragam  segi yang penulis sampaikan dalam novel ini, mulai dari segi kebudayaan India, kekerasan, penderitaan,  pernikahan, pendidikan, sampai nilai-nilai moral tercurah dalam novel yang dibalut dengan suasana asli dari India ini.

Baby Halder, seorang anak perempuan yang ditelantarkan oleh ibunya semasa kecil, dan seorang wanita yang dinikahkan dengan lelaki tak bertanggung jawab oleh ayahnya. Baby mulai mengawali masa-masa yang sulit saat ayahnya tidak lagi mendapat pekerjaan. Himpitan ekonomi membuat kebahagiaannya tidak dapat bertahan utuh. Baby dan kakak adiknya pun menjadi luapan kekesalan ibu dan ayahnya. 

Di saat usianya menginjak umur 13 tahun, Baby dinikahkan oleh lelaki yang belum pernah ia kenali sebelumnya. Lelaki yang usianya belasan tahun lebih tua darinya. Pernikahan pun tidak berjalan mulus sesuai dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya. Suaminya sering sekali mengeluarkan kata-kata kotor kepada Baby dan kerap kali memukuli Baby. Hingga akhirnya Baby menjadi ibu dari tiga orang anak di usianya yang sangat dini. Sampai suatu saat Baby memutuskan suatu keputusan besar, yaitu membawa ketiga anaknya dan meninggalkan rumah serta suaminya. Dengan berbagai cobaan ia dan ketiga anaknya berusaha untuk tetap hidup. 

Baby adalah wanita yang sangat menyukai sekolah. Walaupun sekolahnya hanya sampai SD, tapi ia berusaha mengajar dan memberi ilmu kepada anak-anaknya. Baby bekerja sebagai pembantu rumah tangga setelah ia pergi meninggalkan suaminya. Ia bekerja dari rumah satu ke rumah lain hingga ia dapat memberikan uang sebagai nafkah untuk anak-anaknya meskipun itu kurang dari cukup. Baby juga tidak mendapatkan perlakuan baik selama ia bekerja sebagai pembantu di beberapa rumah.

Setelah beberapa kali Baby berpindah tempat menjadi buruh cuci di beberapa daerah di Delhi, pada akhirnya ia bekerja di suatu rumah, suatu rumah yang akan mengubah jalan hidupnya. Yaitu rumah seorang laki-laki muslim, Dr Prabodh Kumar. Ia memperlakukan Baby selayak anak perempuannya sendiri.Prabodh Kumar-lah yang pertama kali menyadari ketertarikan Baby pada dunia sastra sangat besar. Prabodh Kumar sendiri berasal dari keluarga penulis. Melihat semangat dan kecerdasan Baby dalam tulisannya, Prabodh menyuruhnya untuk tetap menulis apa yang ingin Baby tuliskan hingga akhirnya terbitlah buku A life less ordinary yang kurang lebih mencakup sebagai diary Baby.

Buku ini unik. Di dalamnya sangat terasa sentuhan budaya India. Dilengkapi dengan beberapa istilah India beserta artinya. Cerita yang dituliskan Baby terkesan tidak melebih-lebihkan tapi terkesan menjadi cerita yang tidak biasa. Cerita ini memang bukan cerita yang sangat special, karna masih banyak perempuan yang diperlakukan sama dengan apa yang dialami oleh Baby. Namun semangat dan minatnya dalam dunia pendidikan di tengah orang-orang yang tidak mendukungnya, cerita Baby patut untuk dijadikan cermin bagi kita, para pembaca.

Jika ada sisi positif, pasti ada sisi negatif dari setiap permasalahan. Seperti yang kita ketahui, novel ini bersifat dramatis. Pembaca dapat menemukan terlalu banyak kejadian kekerasan yang dialami oleh Baby. Mungkin orang akan mudah bosan dengan alur seperti ini. Tetapi hal itu tidak terlalu terlihat karena novel ini menyuguhkan happy ending yang tak terduga.

Bagaimana? Cukup menarik bukan? Bagi yang tertarik dengan budaya India, novel ini cukup menjelaskan keunikan budaya tersebut J

Buku:
Halder, Baby. 2008. A life less ordinary: Dari gelap kepada terang. Jakarta: Gagas Media

MUSIC get some

Please don’t stop the music!!!

Semua orang dari kalangan muda hingga kalangan tua pasti kenal dan pernah mendengar musik. Musik digunakan untuk memperindah suatu hal yang sebenarnya biasa. Namun dengan adanya musik yang dimainkan, sesuatu yang terlihat biasa tersebut dapat berubah menjadi luar biasa dan banyak disukai orang.

Dulu musik banyak dijadikan sebagai pengantar upacara adat, ritual-ritual keagamaan, dan pengiring penyambutan atau perpisahan. Kebanyakan orang zaman dulu menari dan memainkan alat musik dengan alat-alat yang sederhana, seperti kayu, batu kecil dan besar, biji-bijian, atau bahkan mereka menggunakan suara yang bersahut-sahutan. 

Musik sangat mendarah daging dalam kehidupan kita. Bayangkan saja, saat kita sedang belajar kadang kita ditemani oleh musik-musik yang mellow, saat kita sedang berbelanja di suatu supermarket atau makan di sebuah resto, kita dapat mendengar musik yang diputar disana, saat kita sedang menonton televisi, tidak ada satupun acara yang tidak diiringi oleh musik. Acara berita pun menggunakan musik pengiringnya. Dan bahkan saat kita sedang mandi pun kita sering kali bernyanyi-nyanyi sendiri.



Kita dapat merasa relax saat mendengarkan musik kesukaan kita diputar. Dengan alunan lagu, pikiran yang kacau perlahan akan mengikuti irama yang didengarkan sehingga mood dapat kembali tenang. Biasanya orang-orang kantoran menggunakan musik untuk me-refresh pikirannya sehabis mereka berkutat dengan pekerjaan di hari itu. 

Musik memiliki banyak jenisnya (genre), ada musik pop, jazz, rock, slow, reggae, dan masih banyak lagi. Tiap-tiap jenis musik memiliki sejarahnya sendiri. alat-alat musik modern juga semakin banyak dikenali orang, seperti gitar, drum, piano, biola, terompet, dan lain sebagainya. Alangkah merdunya orang yang bermusik sesuai dengan karakter suara yang ia miliki bukan hanya bernyanyi tapi meresahkan orang-orang disekitarnya. 

Tidak bisa dibayangkan bukan, jika dunia ini tidak ada musik yang mengalun menemani langkah kita. Entah ada sihir apa dalam setiap alunan lagu, hidup akan terasa sangat hampa jika kita tidak mendengar musik. Terkadang dalam hati kita pun menyanyikan lagu walaupun kita tidak mendendangkannya dengan mulut kita. Itulah mengapa musik sangat mendarah daging di kehidupan kita.

Well, here I’ll share some link to you, if you want to search or download the song you like, you can found it. And here you are…

ada 4shared

gudang lagu

stafaband 

atau


Naah bagaimana teman-teman? Sepertinya kita harus banyak-banyak berterima kasih kepada orang yang menemukan musik dalam kehidupan ini. Musik favorit kita dapat memberikan terapi tanpa harus dibayar loooh. Mereka bebas dan selalu ada untuk kita. 

I love music, what about you?

c i ci n t a ta, CINTA :)

CINTA

Tulisan ini bukan bertujuan untuk membuat penggalau menjadi tambah galau. Hanya ingin berbagi ilmu saja. Cinta seperti apa sih yang sedang kamu jalani saat ini?

Cinta merupakan secuil kata yang memiliki beribu makna. Makna yang tersirat dari cinta dapat membawa banyak perubahan dalam hidup orang yang merasakannya. Cinta tidak pernah salah keberadaannya, hanya saja terkadang kita kurang memahami arti cinta yang sesungguhnya. Tidak ada manusia yang memiliki cinta yang 100% sempurna. Sekalipun ilmuwan ternama yang menulis tentang cinta. Cinta yang paling kekal adalah cinta Allah swt. dan cinta Nabi Muhammad saw kepada umatnya.

Kebanyakan kita, para remaja akan merasa gelisah jika tidak memiliki pasangan. Pasangan bukan hanya pacar saja. Tetapi juga sahabat, teman, work-partner dan lain sebagainya. Itu hal yang sangat wajar. Jadi orang yang galau karena tidak memiliki pasangan pun bisa kita anggap WAJAR. Dan, tidak semua jomblo adalah orang “galau”.

Psikologi juga mempelajari cinta. Cinta yang banyak dibicarakan orang akan diulas sebagiannya di blog ini. Menurut Robert J. Stenberg, cara cinta berkembang sudah merupakan sebuah cerita. Kebanyakan, cerita cinta tidak mudah untuk dilupakan. Terutama saat terjadinya proses pendekatan (PDKT) yang umumnya terasa lebih indah menurut sebagian orang.

Stenberg juga mengemukakan subteori  segitiga cinta (triangular subtheory of love), teori ini menyatakan bahwa pola cinta berkisar pada keseimbangan antara tiga elemen, yaitu keintiman, gairah, dan komitmen.

1. Keintiman (Intimacy)
Keintiman merupakan unsur emosional. Keintiman melibatkan pengungkapan diri yang mengarah ke keterikatan, kehangatan dan rasa percaya. Dalam suatu hubungan, kita butuh untuk percaya dan mendapat kepercayaan dari pasangan. Keintiman ini akan mempererat rasa cinta diantara dua orang yang saling terikat. Dimana saat melihat orang yang kita cintai, kita dapat merasa tenang dan tidak memunculkan sifat-sifat buruk. Selain itu, jika suatu kepercayaan telah dipegang teguh oleh pasangan, kemungkinan untuk melalui berbagai masalah bersama pun dapat teratasi.

2.      2. Gairah (Passion)
Gairah merupakan unsur motivasional. Gairah didasari oleh dorongan yang mentranslasi rangsangan fisiologis menjadi hasrat seksual. Gairah memang diperlukan dalam suatu hubungan. Tidak semua gairah bersifat negatif, gairah yang tidak terbataslah yang akan merusak hubungan tersebut dengan sendirinya. Seperti contoh, dewasa ini banyak sekali remaja yang tidak dapat mengendalikan gairahnya saat menjalani suatu hubungan dengan seseorang sehingga mereka terjerumus ke dalam kecaman penyakit HIV/AIDS dan lain sebaginya. Gairah yang tak terbatasi ini akan berdampak buruk baik bagi diri sendiri, bagi hubungan cintanya, ataupun lingkungan sekitarnya.

3.      3. Komitmen (Commitment)
Komitmen merupakan unsur kognitif. Komitmen juga merupakan suatu keputusan untuk mencintai dan bertahan dengan sang kekasih. Biasanya, komitmesn dapat terlihat saat seseorang memutuskan untuk menikah dengan orang pilihannya. Untuk menerima kekurangan orang yang dicintainya dan menjaga keutuhan cintanya.
Derajat tiap ketiga unsur menentukan jenis cinta yang dirasakan seseorang. Menurut Stenberg, pasangan cenderung merasa paling bahagia ketika segitiga mereka cukup mendekati kecocokan.
Selain itu, cinta dapat digolongkan dalam beberapa pola cinta berdasakan kategori ketiga elemen cinta  tersebut (keintiman, gairah, dan komitmen)

Pola-pola mencintai

Jenis Cinta
Keintiman
Gairah
Komitmen
Non-love (tidak cinta)
-
-
-
Liking (menyukai)
+
-
-
Passion (gairah)
-
+
-
Empty Love (cinta kosong)
-
-
+
Romantic Love (cinta romantis)
+
+
-
Companionate Love (cinta persahabatan)
+
-
+
Fatiouos Love (cinta bodoh)
-
+
+
Consummate Love (cinta yang sempurna)
+
+
+

Setiap orang memiliki pola mencintai yang berbeda. Dua insan yang terikat suatu hubungan pun tidak selalu memiliki cara untuk mencintai yang sama. Itulah mengapa manusia disebut dengan makhluk yang unik. 

Manusia dapat bersatu tanpa harus sama-sama berkulit putih. Manusia dapat bersatu tanpa harus sama-sama berintelektual tinggi. Dan, manusia pun dapat bersatu tanpa harus sama-sama berstatus sosial rendah. Rasa cinta dapat menyatukan perbedaan yang ada dengan porsi yang berbeda-beda. Apalagi jika ketiga elemen Stenberg tadi dapat memenuhi hubungan kita, cinta akan semakin terasa indah dan berwarna.

Let’s make your love’s walk in a safe side in your bright life 

Sumber:
Papalia, Diane. E., dkk. 2009. Human development, edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika

konsep kesehatan mentaaal :)


Menyenangkan pasti jika kita menjadi orang yang sehat. Tidak sakit, dan juga tidak memiliki keluhan baik fisik maupun psikisnya. Kesehatan adalah hak setiap individu. Setiap individu patut untuk memperoleh kesehatan, baik kesehatan jasmani ataupun kesehatan rohani. Kesehatan mental juga perlu kita perhatikan lebih jauh lagi. Karena mental seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku kesehariannya yang akan mempengaruhi kesehatan fisik dan sosialnya.

Tapi sebelum membicarakan kesehatan mental lebih dalam lagi, tidak ada salahnya kita mengetahui lebih dulu apa itu sehat, konsep sehat, sejarah perkembangan kesehatan mental, bagaimana pribadi seseorang dapat berkembang, dan apa itu kepribadian sehat.

Kesehatan (health) didefinisikan berbeda-beda oleh setiap orang dalam berbagai profesi. Freund yang mengutip The International Dictionary of Medicine and Biology mendefinisikan kesehatan sebagai suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normaldan tidak adanya penyakit. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri organisme sehat yaitu suatu keadaan tidak adanya penyakit pada diri organisme tersebut.

Kamus lain mendefinisikan kesehatan dengan 1. Condition of a person’s body or mind. 2. State of being well and free from illness (1. Kondisi dari tubuh dan pikiran seseorang. 2. Kesatuan dari suatu kesejahteraan dan bebas dari penyakit). Pada pemahaman ini unsur kesehatan tidak hanya berasal dari segi fisik, namun sudah merambat kepada unsur jiwa dan kesejahteraan, yang tentunya tidak lepas dari masalah psikologis.


Konsep sehat beserta dimensinya

Apakah konsep sehat itu?
Konsep bisa didefinisikan sebagai pembawa suatu arti. Sedangkan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sehat merupakan suatu kondisi baik dari organisme atau tidak sakit dan menyimpang dari yang seharusnya. Konsep sehat adalah konsep yang timbul dari diri kita sendiri secara sadar mengenai bebeapa upaya untuk mendapatkan status sehat bagi tubuh kita. Konsep sehat ini juga terkait dengan ketiga komponen yang selalu saling berhubungan. Pemahaman konsep sehat bisa diartikan sebagai keseimbangan, keserasian, keharmonisan antara faktor pikir (akal), jiwa (mental/spiritual) dan raga (fisik/lahiriah). Jika ketiga faktor ini terintegrasi secara baik dan berimbang, kita telah dapat memahami konsep sehat secara utuh. Konsep sehat inilah yang akan menuntun kita pada pola atau tata laku sehari-hari yang sehat.

Konsep kesehatan mental mengalami perubahan dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan konsep tersebut membawa dampak pada perubahan cara-cara penanganan terhadap mereka yang dianggap mengalami gangguan mental.

Selain adanya konsep sehat, kita juga harus mengenal dimensi-dimensi yang terkandung di dalam konsep tersebut. Secara umum, WHO (1984) mengakui bahwa ada 4 dimensi kesehatan, yaitu fisiologis (biologis), kejiwaan (psikiater), sosial, dan spiritual/keagamaan. Atau bisa disebut juga dengan sehat bio-psycho-social-spiritual.


Sejarah Perkembangan Kesehatan

Sejarah perkembangan mental tidak sejelas sejarah perkembangan ilmu kedokteran. Hal ini dikarenakan orang yang mengalami penyakit mental kadang tidak terdeteksi oleh kasat mata. Tidak terlihat dan tidak menonjol dari pribadi orang yang mengalaminya.

Asumsi mengenai sejarah kesehatan mental berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Mulai dari berbagai takhayul hingga perlawanan diskriminasi terhadap gangguan mental. Sejarah perkembangan kesehatan mental juga melewati beberapa tahap hingga sekarang ini.

  1. Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit
Tahun 1600 dan sebelumnya

Di Amerika, dukun asli Indian, sering juga disebut sebagai “penyembuh” (healer, shaman) menangani orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani beberapa ritual-ritual yang dipercayai saat itu.

Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang dirasuki oleh roh para leluhur yang ada di sekitar mereka. Mereka menganggap orang-orang tersebut memiliki kesalahan kepada roh-roh atau roh-roh merasuki tubuh mereka karena ingin menyampaikan sesuatu. Dan tidak sedikit pula orang yang mengalami gangguan mental pada saat itu memiliki posisi lebih tinggi dari orang biasanya karena dianggap orang-orang yang sakit mental tersebut memiliki hubungan dengan para roh yang mereka percayai.

Tahun 1692

Orang Amerika mendapat pengaruh oleh orang Eropa yang beragama nasrani. Mereka menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang terkena sihir atau dirasuki setan. Maka pada masa itu orang-orang yang terkena gangguan mental sering kali ditakuti dan dijauhi oleh masyarakat.

Sedangkan di Eropa, orang yang memiliki gangguan mental sering dianggap sebagai penjahat/kriminal, sehingga mereka dijebloskan ke penjara. Dan mendapatkan punishment yang cukup berat dari masyarakat sekitar secara tidak manusiawi.

  1. Gangguan mental dianggap sebagai sakit
Tahun 1724 – 1908

Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mengemukakan dan menjelaskan bahwa penyakit mental berkaitan dengan gangguan fisik dan tidak berhubungan dengan  hal-hal spiritual. Pada saat ini pendekatan secara medis mulai diperkenalkan.

Benjamin Rush (1745-1813) menangani masalah penanganan secara manusiawi untuk penderita penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Diseases of the Mind. Buku ini merupakan buku teks psikiatri pertama di Amerika.

Selain itu, pada masa ini mulai bermunculan beberapa rumah sakit yang menangani gangguan mental dan berkembangnya peranan para psikiater dalam rumah sakit mendukung perlakuan yang manusiawi terhadap penderita penyakit gangguan mental.

Tahun 1909-1947

Pada masa ini para ilmuwan mulai menggunakan alat tes yang dapat mendeteksi beberapa gangguan kesehatan mental. Selain itu juga dibuat aturan-aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa. Beberapa undang-undang juga telah menyebar ke beberapa Negara bagian.

Pada tahun 1920-1930 di Eropa terjadi perubahan treatment dalam menangani gangguan mental. Perubahan ini berkat pengaruh dari teori Freud yang pada masa itu menjadi terkenal. Perubahan itu meliputi:
·        Treatmen di rumah sakit kurang diminati, diganti dengan treatmen yang dilakukan di luar rumah sakit
·         Treatmen dilakukan tidak memerlukan sertifikasi
·         Treatmen dilakukan di rumah pasien

Perkembangan obat-obatan dan tehnik penyembuhan makin berkembang. Seperti insulin yang digunakan untuk penderita schizophrenia, elektroterapi yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak, serta didirikannya rehabilitasi psikiatrik untuk penderita gangguan mental

Tahun 1950

Melalui program televisi, distribusi literature, dan media lainnya, NMHA melanjutkan mendidik publik Amerika pada isu-isu kesehatan mental dan mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental. Media Inggris juga sudah mulai mengungkapkan kesehatan mental. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan dengan gangguan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.

  1. Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit
Tahun 1961-1980

Gangguan mental dianggap sebagai tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan. Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname di rumah sakit dengan jangka waktu yang pendek dan treatmen dengan lingkungan rumah atau masyarakat.

  1. Melawan diskriminasi terhadap gangguan mental
Tahun 1990-1997

NMHA memunculkan Disabilities Act yang melindungi warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari diskriminasi pada beberapa wilayah. Diperkenalkannya obat antipsikotik atipikal yang pertama. Selain itu, peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan bipolar yang menunjukan bahwa penyakit ini diturunkan.

Dan semakin lama tanggapan mengenai kesehatan mental mulai di tanggapi lebih serius dan lebih banyak bidang yang mencakupnya. Penanganan bagi kesehatan mental pun menjadi lebih manusiawi.


Bagaimana pribadi seseorang dapat berkembang?

Apakah kepribadian itu? Banyak teoretikus yang menyumbangkan pemikirannya untuk makna kepribadian. Mereka menilai makna kepribadian dari sudut pandang yang berbeda-beda. Kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili si pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa ia membedakan individu-individu dari orang-orang lain, tetapi bahwa itulah ia yang sebenarnya. Pandangan Alport bahwa “kepribadian merupakan apa orang itu sesungguhnya” adalah contoh tipe definisi ini. Kepribadian meliputi apa yang paling khas dan paling karakteristik dalam diri orang tersebut.

Seseorang dapat berkembang dipengaruhi oleh lingkungan ataupun faktor bawaanya. Kepribadan seseorang juga dapat terbentuk dari proses belajar, juga kejadian masa lalu, dan masih banyak lagi penyebab yang dapat membentuk kepribadian seseorang. Para teoretikus juga telah membahas perkembangan pribadi seseorang, seperti Freud dan Erikson yang akan kita simak setelah ini.

Teori perkembangan kepribadian Erikson terkenal dengan sebutan teori psikososial Erikson, teori ini terdiri dari delapan tahapan yang berlangsung sepanjang rentang kehidupan.
1.       
1. Basic Trust vs Basic Mistrust (0-18 bulan)
Tahapan awal dimana bayi mengembangkan kesadaran apakah dunia merupakan tempat yang baik dan aman atau tidak. Jika ia merasa aman, ia akan mengembangkan rasa percaya pada hal yang membuatnya merasa aman. Namun jika ia merasa tidak aman, pribadi yang menolak akan terbentuk dan hal tersebut dapat berpengaruh terhadap tahap-tahapan selanjutnya. Seorang ibu memainkan peran penting dalam tahap ini.

2. Autonomi vs Shame and Doubt (18 bulan-3 tahun)
 Anak mulai mengembangkan keseimbangan antara kemandirian serta kemampuan mencukupi kebutuhan diri. Dan akan merasa malu dan ragu jika tidak dapat melewati masa ini dengan baik. Peranan orang tua sangat berpengaruh pada tahap ini, untuk membentuk pribadi yang memiliki keyakinan pada kemampuannya.

3.      3. Initiative vs Guilt (3-6 tahun)
Anak mulai mengembangkan sifat-sifat inisiatif ketika didukung oleh lingkungan sekitar saat mencoba berbagai kegiatan baru dan akan diliputi rasa bersalah jika tidak dapat mengerjakan tugas yang ingin dicapai.

4. Industry vs Inferiority (6 tahun-pubertas)
Anak belajar serta mengembangkan berbagai keterampilan budaya, atau menghadapi berbagai perasaan tidak mampu dan mengembangkan rasa rendah diri jika dapat menuntaskan apa yang menjadi tujuannya.

5.      5. Identity vs Identity Confusion (pubertas-dewasa muda)
Remaja pada tahap ini mulai menentukan kepribadian dan kediriannya sendiri (siapa aku?) atau jika tidak bisa terlewati dengan baik, akan mengakibatkan kebingungan terhadap jati dirinya.

6.      6. Intimacy vs Isolation (dewasa muda)
Pribadi pada masa ini berusaha untuk membuat suatu komitmen dengan orang lain. Jika pada tahap ini tidak berhasil, individu tersebut akan merasa terasing dan hanya tertarik pada kesibukannya sendiri.

7.      7. Generativity vs Stagnation (dewasa tengah)
Pribadi yang matang dan peduli dengan kemapanan dan membimbing generasi berikutnya. Atau merasa lemah secara pribadi jika tidak dapat memenuhi tahapan sebelumnya.

8.      8. Integrity vs Despair (dewasa akhir)
Tahap lansia, tahapan dimana pribadi mencapai penerimaan hidupnya sendiri, membuatnya dapat menerima kematian, atau merasa putus asa atas ketidakmampuannya dalam menghidupkan kembali kehidupannya.

Demikian tahapan-tahapan Erikson mengenai perkembangan pribadi seseorang yang terkenal dengan teori psikososial. Sedangkan, Sigmund Freud (1856-1939), seorang dokter dari Wina, merumuskan sudut pandang psikoanalisis, yang memandang perkembangan pribadi seseorang sebagai hal yang dibentuk oleh daya-daya tidak sadar yang memotivasi perilaku manusia.

Freud menyatakan bahwa kepribadian yang terbentuk melalui masa kanak-kanak yang tidak disadari menimbulkan antara berbagai dorongan id bayi dan tuntutan hidup yang beradab. Berbagai konflik muncul dalam rangkaian yang selalu sama dari lima tahapan perkembangan psikoseksual, yaitu rangkaian yang selalu sama dari tahapan-tahapan erkembangan kepribadian, selama masa bayi, kanak-kanak, dan remaja, dimana kepuasan bergeser dari mulut ke anus dan kemudian ke alat kelamin. Freud juga menyatakan bahwa jika anak-anak menerima terlalu sedikit atau terlalu banyak kepuasan pada tahapan apapun, mereka berisiko mengalami fiksasi, yaitu suatu penahanan dalam perkembangan yang dapat mempengaruhi kepribadian dimasa dewasa.

1. Tahap oral (0-18 bulan)
Sumber kenikmatan bayi mencakup dari berbagai aktivitas yang berorientasi pada mulut. Seperti saat sedang menyusu, menghisap jempol dan semacamnya. Freud mengatakan, tiga tahapan awal pada individu merupakan tahapan terpenting yang sangat mempengaruhi kepribadian anak tersebut.
Bayi yang kebutuhan oralnya tidak terpenuhi dengan baik, cenderung tumbuh menjadi orang yang sering menggigit kuku atau perokok, atau menjadi pribadi yang benar-benar kritis.

2.      2. Tahap anal (18 bulan-3 tahun)
Anak mendapatkan kepuasan sensual dari menahan dan mengeluarkan kotoran. Daerah kepuasannya adalah bagian anal, dan pelatihan toilet (toilet training) merupakan bagian yang penting. Orang yang terfiksasi pada tahap anal mungkin akan terobsesi pada kebersihan, terikat dengan jadwal dan rutinitas secara kaku, atau sangat berantakan.

3.      3. Tahap phalik (2-6 tahun)
     Anak lekat dengan orang tua berbeda jenis kelamin (adanya oedypus complex dan electra complex) dan kemudian melakukan identifikasi dengan orang tua berjenis kelamin sama. Superego anak mulai berkembang. Daerah kepuasannya beralih pada daerah alat kelamin. 
         
4.   4. Tahap latency (6 tahun-pubertas)
Merupakan waktu yang relative tenang antara tahapan-tahapan yang lebih bergejolak. Anak bersosialisasi, mengembangkan keterampilan, serta mempelajari diri mereka dan masyarakat. 

5.      5. Tahap genital (pubertas-dewasa)
Muculnya kembali dorongan-dorongan seksual pada masa phalik, disalurkan ke seksualitas dewasa yang matang. Freud menyebut ini sebagai heteroseksual dengan orang-orang diluar keluarga aslinya.


Kepribadian sehat

Menurut teori psikoanalisa mengenai orang dengan kepribadian sehat dicirikan dengan tidak ada gejala gangguan atau kalaupun ada gejalanya masih dalam kategori normal, Karena umumnya seorang individu pasti mengalami suatu gangguan, tapi intensitasnya tidaklah besar.
Sebagian besar teori dalam psikologi menjelaskan cirri-ciri individu yang sehat secara mental, cirri-ciri tersebut antara lain:
  1. Hidup saat ini
Individu yang sehat mental adalah individu yang tidak dipusingkan oleh masa lalunya. Dia mampu membebaskan diri dari pengalaman mala lalu, terutama kejadian traumatis yang pernah dialaminya di masa lalu. Individu yang sehat juga tidak mengkhawatirkan masa depannya, karena belum terjadi. Ia mengusahakan semaksimal mungkin dirinya untuk masa sekarang ini.

  1. Hidupnya digerakan oleh tujuan
Individu yang sehat mentalnya memiliki nilai-nilai hidup yang dipandang penting dan nilai-nilai tersebut diupayakan serta diperjuangkan terus menerus untuk mencapainya.

  1. Persepsi yang objektif
Individu yang sehat adalah individu yang mampu menangkap realita secara jernih. Kenyataan dan situasi dipersepsikan tepat mendekati kenyataan yang sesungguhnya. Sebaliknya, individu yang sakit akan mempersepsikan sesuatu yang jauh dari kenyataan sebenarnya.

  1. Memiliki tanggung jawab terhadap orang lain
Individu yang sehat adalah individu yang dapat mengembangkan cintanya, baik pada dirinya sendiri maupun pada keberadaan orang lain. Individu yang sehat akan melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Tokoh yang mengangkat konsep tanggung jawab antara lain Fromm dan Maslow.

  1. Kesempatan hidup sebagai tantangan, bukan ancaman
Orang yang sehat adalah orang yang selalu berusaha meningkatkan tekanan yang dialami dan tidak menurunkan/merendahkan tekanan hidupnya. Orang yang sehat akan merasa bosan jika tidak ada tantangan dalam kehidupannya.


DAFTAR PUSTAKA
Hall, Calvin. S., & Lindzey, Gardner. 2005. Teori-teori psikodinamik (klinis). Yogyakarta: Kanisius
Papalia, Diane. E., dkk. 2009. Human development, edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika
Siswanto. 2007. Kesehatan mental; konsep, cakupan, dan perkembangannya. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Sudarma, M. 2008. Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Wratsongko, M. 2008. Shalat jadi obat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo