Pages

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

A. Pengertian Arsitektur Komputer 

Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru (blue-print) dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan, terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll (Wikipedia, 2013).

Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya (Wikipedia, 2013).

Seni arsitektur komputer memiliki tiga subkategori utama:
  • Instruction Set Architecture (ISA), ISA merupakan rangkaian kode-kode dimana prosessor sentral akan membaca dan bertindak. ISA juga merupakan bahasa mesin (kumpulan bahasa), termasuk instruction set, word size, memory address modes, processor registers, serta format data dan alamat.
  • Microarchitecture, atau biasa dikenal sebagai Computer Organization yang menggambarkan jalur data, data yang memproses elemen-elemen dan data penyimpanan elemen-elemen, serta menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa menjalankan ISA. ukuran dari chace CPU komputer misalnya, merupakan suatu persoalan yang umumnya tidak memiliki pengaruh apapun terhadap ISA
  • Sistem Desain, terdiri dari semua komponen hardware lainnya yang ada dalam sistem komputer. termasuk:
  1. Jalur data (data path), terdiri dari alat-alat transportasi dalam komputer dan saklar
  2. Pengontrol memory dan hirarki-hirarki
  3. Pemroses data lain selain CPU, seperti Direct Memory Acces (DMA)
  4. Bermacam-macam persoalan lain seperti visualisasi, multi processing dan fitur-fitur software

B. Struktur Kognisi Manusia

Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir, mengkhayal, bercita-cita, melihat jauh ke depan (visi), menetapkan tujuan-tujuan, dan membuat rencana (misi) yang berguna untuk mencapai tujuan visi-nya (Waruwu, 2010). Fadilla (2012) menjelaskan bahwa struktur kognitif seseorang adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuanpun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang mungkin menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang.

Individu selalu berusaha membangun struktur-struktur kognitif yang adekuat untuk menghadapi lingkungan sosialnya. Maka dari itu, lingkungan yang secara intelektual miskin, tidak akan memberi motivasi bagi perkembangan, karena untuk menghadapinya hanya diperlukan struktur-struktur yang minimal (Anonim, 2007). Semakin banyak masalah yang dihadapi oleh seseorang maka semakin kaya pula perkembangan struktur-struktur kognisi orang tersebut.

Berikut tahap-tahap perkembangan kognisi menurut Jean Piaget:
  • Tahap sensorimotor (sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama Piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.
  • Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua Piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya. Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, “Pohon itu bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.
  • Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga Piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.
  • Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari Piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan membandingkan orangtua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum terhadap apa yang mereka lakukan.

C. Kaitan Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer

Struktur kognisi manusia saling berkaitan dengan arsitektur komputer yang ada dalam sistem komputer, dari penjabaran di atas telah dijelaskan bahwa arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Penjelasan tersebut tidak jauh berbeda dengan struktur-struktur kognisi yang dimiliki oleh manusia. Karena pada dasarnya, salah satu tugas kognisi manusia yaitu untuk merencanakan atau menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh individu itu sendiri dan masalah-masalah yang ada di lingkungannya. 

Selain itu, tanpa adanya struktur kognisi manusia yang terus menerus berkembang, arsitektur komputer mungkin tidak akan pernah tercipta atau juga tidak akan pernah berkembang mendekati sempurna. Begitu juga dengan struktur kognisi manusia yang bertugas untuk menyelesaikan masalah, mungkin tidak akan berjalan lancar jika tidak ada arsitektur komputer dalam sistem pengoperasian komputer yang dapat mempermudah bermacam-macam bentuk pekerjaan manusia. Komputer yang tidak memiliki arsitektur komputer tidak akan berfungsi dengan baik, komputer tidak akan dapat mengolah perintah-perintah yang kita buat, tidak akan bisa menyelesaikan persoalan, atau mungkin lebih banyak membuat kesalahan ketika kita menggunakannya. 

Sama halnya dengan kemampuan kognisi manusia, tanpa adanya struktur-struktur kognisi diri manusia, kita tidak dapat menjadi manusia yang berkepribadian dan dapat menyelesaikan masalah yang sifatnya bermacam-macam dan selalu berubah-ubah. Selain itu mungkin kita tidak dapat beradaptasi dengan hal baru dalam kehidupan kita karena tidak adanya motivasi yang diciptakan oleh struktur kognisi kita. Bisa bayangkan seorang manusia tanpa adanya struktur kognisi?

D. Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer dibandingkan dengan Struktur Kognisi Manusia

Walaupun kedua hal tersebut saling berkaitan dan hampir sama dalam hal fungsional, namun tetap saja memiliki kelemahan dan kelebihan yang berbeda. Berikut kelemahan dan kelebihan arsitektur komputer dibandingkan dengan struktur kognisi manusia

Kelebihan:
  1. Arsitektur komputer memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu. Sedangkan struktur kognisi hanya dikendalikan oleh satu individu.
  2. Dari segi jumlah pengguna (user), satu arsitektur komputer dapat digunakan oleh banyak pengguna yang berbeda-beda sedangkan struktur kognisi hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna
  3. Arsitektur komputer dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan, sedangkan jika kita memikirkan beberapa hal dalam hidup atau tujuan kita secara bersamaan dan jika terlampau banyak, kita bisa stress atau bahkan sakit.
  4. Arsitektur komputer menggunakan teknologi time sharing. Time sharing adalah metode dimana memperbolehkan banyak pengguna untuk mengunakan komputer secara interaktif atau dapat melakukan prosesing dalam satu computer (Anonim, 2007). Sedangkan struktur kognisi manusia tidak dapat saling berinteraktif dengan struktur kognisi yang dimiliki orang lain. setiap orang memiliki tujuan dan kepentingannya masing-masing yang harus dicapai.
  5. Arsitektur komputer memiliki kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second). Sedangkan belum ada yang dapat memastikan berapa kecepatan struktur kognisi yang dimiliki oleh manusia.
Kekurangan:
  1. Karena ukuran komputer yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya. Berbeda dengan struktur kognisi manusia yang dapat dibawa kemanapun dan kapanpun serta dapat langsung digunakan ketika terjadi suatu hal.
  2. Harga computer dan dilengkapi dengan arsitektur komputer sangat mahal. Namun struktur kognisi manusia telah tercipta dari kita bayi tanpa harus membayar apapun.
  3. Interface dengan pengguna dalam arsitektur komputer masih menggunakan teks. Struktur kognisis manusia bisa menggunakan apa saja untuk berinteraksi dengan pengguna lain atau bahkan dengan lingkungannya.
  4. Kerja arsitektur komputer sangat lama. Sedangkan struktur kognisi dapat langsung digunakan ketika dibutuhkan.
  5. Untuk menggunakan kinerja arsitektur komputer membutuhkan daya listrik yang sangat besar. Berbeda dengan struktur kognisi manusia yang sangat praktis 

Contoh Kasus:

Di setiap akhir perkuliahan terdapat penilaian nilai-nilai mahasiswa secara kumulatif yang sering disebut dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Untuk memproses nilai-nilai yang telah didapat oleh semua mahasiswa dari awal semester hingga akhir semester, biasanya suatu universitas menggunakan sistem komputer mengingat banyaknya jumlah mahasiswa dalam satu universitas. Sedangkan di dalam sistem komputer tersebut, terdapat arsitektur komputer yang menjalankan perintah-perintah untuk menyelesaikan penghitungan nilai IPK tersebut. Misalnya, nilai-nilai tersebut diolah dengan menggunakan Ms. Excel sebagai pengolah angka. Dalam Ms. Excel terdapat rumus-rumus yang membantu mempermudah penghitungan semua nilai-nilai yang akan dihasilkan sebagai IPK, dan pengguna hanya butuh meng-copy paste file untuk memproses nilai-nilai mahasiswa yang jumlahnya ribuan tanpa harus menulis ulang kolom & baris atau rumus-rumus yang akan digunakan. Untuk menciptakan program diatas dibutuhkan struktur kognisi manusia yang berkembang dan telah dilatih dalam hal sistem komputer dan struktur komputer.

Analisa:

Menurut analisa saya, dari contoh kasus di atas dapat kita simpulkan bahwa arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia dibutuhkan untuk mencapai apa yang telah direncanakan oleh manusia. Sesuai dengan definisi yang telah dijabarkan di atas, arsitektur komputer merupakan rencana cetak-biru (blue-print) dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Sedangkan struktur kognisi merupakan organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan dan selalu berkembang sesuai dengan stimulus yang didapat dari lingkungan. Manusia selalu berkembang dan selalu merubah target pencapaiannya sesuai dengan kondisi yang sedang dialami saat itu. Arsitektur computer yang merupakan konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar, dapat membantu manusia dalam mencapai target yang direncanakan dengan mudah.


Referensi:

Anonim. 2007. Ilmu dan aplikasi pendidikan. Grasindo: Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI
Anonim. 2009. Teori kognitif psikologi perkembangan Jean Piaget. http://www.psikologizone.com/teori-kognitif-psikologi-perkembangan-jean-piaget/06511234 (diakses pada 9 Oktober 2013 pukul 20.11)
Anonim. 2013. Mengenal sistem operasi komputer. http://www.golekilmu.com/2013/09/11/mengenal-sistem-operasi-komputer/ (diakses pada 8 Oktober 2013 pukul 15.58)
Fadilla, R. 2012. Analisa perbedaan struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer serta kelebihan dan kelemahanya. http://ichasajablogspotcom.blogspot.com/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi.html (dikutip pada 8 Oktober 2013 pukul 14.47)
Waruwu, A. 2010. Membangun budaya berbasis nilai. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI)
Wikipedia. 2013. Arsitektur komputer. http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer (diakses pada 7 Oktober 2013 pukul 22.31)
Wikipedia. 2013. Computer Architecture. http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_architecture#Definition (diakses pada 7 Oktober 2013 pukul 23.15)

Sistem Informasi Psikologi

A. PENGERTIAN INFORMASI 

Menurut Gordon B. Davis (dalam Gaol, 2008), informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya. Selain itu dalam Wikipedia (2013) disebutkan bahwa informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat. 

Seperti yang telah kita ketahui, informasi tidak dibuat untuk diri sendiri. Manusia membuat dan menyusun informasi untuk disebarluaskan kembali kepada orang-orang yang membutuhkan informasi. Bagaimana cara menyebarluaskan informasi yang telah dibuat? Salah satunya adalah dengan menggunakan SISTEM. 

 Apakah sistem itu? 
Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Apabila satu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut (Gaol, 2008). 

Informasi yang telah didapat diolah kembali menggunakan bermacam-macam sistem yang tersedia sehingga memudahkan manusia sebagai user untuk mengorganisir informasi tersebut dan disampaikan kepada orang lain yang membutuhkan informasi. Misalnya pada bagian HRD (Human Resource Development) di suatu perusahaan akan lebih mudah mendata gaji karyawan dengan menggunakan sistem komputer untuk mengolahnya. Karena jumlah karyawan dalam suatu perusahaan tersebut terlampau banyak untuk dihitung secara manual. 

 B. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI 

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa sistem informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Sama halnya menurut John F. Nash (dalam Permana, 2012), sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern serta menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. 

Sedangkan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali. Tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain (psikologizone, 2009). Menurut Wade dan Tavris (2007), psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme, dan lingkungan eksternal. 

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi merupakan kombinasi dari manusia dengan teknologi untuk mengoperasikan data atau informasi mengenai perilaku atau proses mental manusia seperti berbicara, berjalan, berlari, olahraga, atau proses melihat mendengar, berpikir, mengingat, mengolah emosi, dan lain sebagainya. Hal mengenai sistem informasi sikologi ini juga diungkapkan oleh Faizah (2012) bahwa sistem informasi psikologi adalah implementasi pemanfaatan media teknologi untuk tujuan mempermudah siklus input, proses dan output dalam pengolahan metode keilmuan psikologi. 

 Contoh Kasus 

Sosial media yang bertemakan psikologi seperti 






Analisa 

Semakin berkembangnya teknologi kini membuat kita dapat berkomunikasi dengan seseorang tanpa harus bertatap muka, itulah yang sering kita dengar sebagai sosial media atau jejaring sosial. Ternyata tidak hanya untuk berkomunikasi dengan orang yang telah kita kenal, namun banyak psikolog atau para dokter menggunakan sistem informasi berupa sosial media untuk berinteraksi mengenai ulasan-ulasan psikologi. Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa manusia membuat dan menyusun informasi untuk disebarluaskan kembali kepada orang-orang yang membutuhkan informasi. Bahkan kadang para pengguna saling bertanya jawab mengenai masalah yang sedang dihadapi. Dengan begitu para pengguna yang memiliki masalah psikis tidak perlu mendatangi konselor dan mengeluarkan dana yang terbilang cukup mahal. Mereka bisa mengakses kapan saja dan dimana saja sehingga memudahkan mereka untuk menyelesaikan masalah. 


Referensi: 

Anonim. 2009. Pengertian Ilmu Psikologi. http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmupsikologi/0651110. (dikutip pada 1 Oktober 2013 pukul 19.29) 
Faizah, L. 2012. Sistem Informasi Psikologi. http://laila.masiqbal.com/blog/2012/10/01/sistem-informasi-psikologi/ (dikutip pada 2 Oktober 2013 pukul 20.39) 
Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo (Anggota IKAPI) 
Permana, N. 2012. Pengertian sistem informasi. http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/11/pengertian-sistem-informasi.html (dikutip pada 2 Oktober pukul 20.56) 
Wade, C., Tavris, C. 2007. Psikologi edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga 
Wikipedia. 2013. Informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi (dikutip pada 2 Oktober 2013 pukul 18.48) 
Wikipedia. 2013. Sistem informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. (dikutip pada 30 September 2013 pukul 20.27)